SASC Seminar for BINUS Scholarship Community “How to Deal with Burnout”

Study Resources Support sebagai salah satu sub unit dari Student Advisory and Support Center (SASC) Binus University kembali menyelanggarakan seminar pengembangan diri bagi para penerima beasiswa di Binus University. Pada kesempatan ini tema besar dari seminar ini terkait kesehatan mental dengan judul seminar “How to Deal with Burnout”.  Seminar ini bertujuan untuk dapat memberikan informasi dan meningkatkan softskill para penerima beasiswa khususnya terkait Attribute Adaptability.  Dinamika yang terjadi di lingkungan perkuliahan seperti  padatnya kesibukan perkuliahan, organisasi serta tanggung jawab lainnya terutama sebagai penerima beasiswa sering kali membuat para mahasiswa merasakan kelelahan/stress yang tidak terselesaikan atau sering dikenal dengan Burnout. Melalui seminar ini diharapkan para peserta dapat mengenali tanda-tanda burnout, dampak terhadap kehidupan sehari-hari dan juga mampu mencegah atau mengatasi jika kondisi tersebut muncul dalam diri mereka.

Seminar “How to Deal with Burnout” diselenggarakan pada Jumat, 31 Maret 2023, pukul 13.30 WIB sampai dengan 15.30 WIB di Kijang Function Chamber (KFC), Binus Kampus Kijang. Pada kesempatan ini SASC mengundang narasumber Kak Reza Fahlevi, S.K.M., M.M., M.Psi., Psi., yakni seorang Dosen sekaligus Psikolog Klinis yang menaruh perhatian besar pada penanganan kasus remaja dan dewasa, seperti masalah gangguan mood, gangguan kepribadian, stress, kurang motivasi, dan permasalahan relasi sosial atau parenting. Kegiatan yang diselengagrakan secara full onsite ini berlangsung dengan antusias peserta para penerima beasiswa yang berasal dari berbagai area kampus di Greater Jakarta.

Seminar ini dimulai dengan menyapa para peserta dan dilanjutkan dengan Ice Breaking untuk mencairakan suasana diantara para peserta seminar. Memulai pada inti acara, Kak Reza Fahlevi menyapa dan memperkenalkan dirinya yang kemudian memulai sesinya untuk menyampaikan materi seminar. Pengertian Burnout menjadi pembuka materi dalam seminar tersebut, yaitu situasi/keadaan kelelahan emosional, mental, dan fisik yang disebabkan oleh stres yang berlebihan dan berkepanjangan. Selanjutnya, Kak Reza menggambarkan bagiamana ciri-ciri mahasiswa mengarah pada situasi Burnout, seperti pikiran yang tidak baik dengan merasa setiap hari adalah hari yang buruk, berpikir terkait perkuliahan dirasa membuang energi, merasa lelah sepanjang waktu, tugas-tugas menyita waktu serta membosankan, dan beberapa kondisi lain yang dirasa merugikan.

Melanjutkan materi tersebut, efek dari burnout sendiri dapat meluas pada bidang kehidupan, dari keluarga, sosial dan tetunya sampai dengan perkuliahan. Perubahan jangka panjang pada tubuh juga dapat menyembabkan rentan terhadap penyakit seperti pilek/flu. Pada kasus burnout, Kak Reza juga memberikan banyak contoh keterkaitan pemicu di lingkungan perkuliahan, seperti desakan orangtua, tugas-tugas perkuliahan, kompetisi untuk mencapai nilai, serta tuntutan hubungan sosial. Berbagai kasus burnout yang muncul tentunya perlu pencegahan terhadap situasi tersebut. Memulai hari dengan ritual santai, membuat pola hidup yang baik dari makan, tidur maupun olahraga, menetapkan batas, memberikan waktu istirahat dari teknologi, beristirahat, memelihara sisi kreatif diri, serta mempelajari cara mengelola stress menjadi penjelasan Kak Reza dalam mencegah burnout. Namun, jika situsi burnout sedang terjadi, pemulihan tersebut dapat dilakukan dengan pelan-pelan untuk mendapatkan dukungan, evaluasi kembali tujuan dan prioritas diri sebagai mahasiswa terutama penerima beasiswa. Pada akhir sesinya Kak Reza menampilkan video terkait dengan manajemen stress yang dapat menjadi gambaran bagi para peserta seminar.

Setelah materi yang disampaikan oleh Kak Reza selesai, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang cukup antusias disampaikan oleh para peserta. Para mahasiswa juga memberikan contoh masalah yang dilaminya agar mampu mendapatkan jawaban yang tepat terkait permasalahannya. Selanjutnya, sesi kuis berhadiah melalui quizizz terkait materi seminar menjadi warna pada kegiatan seminar tersebut. Selanjutnya, Kak Ria Devita pada kesempatannya selaku manajer SASC berbagi pengalaman serta menyampaikan poin-poin kegiatan dan pentingnya kegiatan khusus bagi para penerima beasiswa untuk diikuti. Selain itu, kak Ria juga memberikan sertifikat serta souvenir bagi pembicara dan peserta. Mengakhiri pertemuan tersebut dilakukan sesi dokumentasi, foto bersama dan membuat video jargon kegiatan.

Aditya Charisma Permadi (Student Advisory and Support Center)