Asian Cultural Festival, 2019 Asia Pacific Summit in Cambodia
STAMANARA & BIDC go to Cambodia dalam Acara Asian Cultural Festival, 2019 Asia Pacific Summit: ‘Budaya Asia untuk Perdamaian dan Pembangunan’.
18-21 November, 2019 adalah hari-hari penuh kesan bagi STAMANARA (Seni Tari Mahasiswa BINA NUSANTARA) dan BIDC (BINUS INTERNATIONAL Dance Club). 21 penari kedua klub ini berpadu mewakili Indonesia dan BINUS University untuk menampilkan tarian tradisional Indonesia, Ratoeh Jaroe dan Tari Piring demi memeriahkan acara 2019 Asia Pacific Summit di Phnom Penh, Cambodia, tepatnya pada perhelatan Asian Cultural Festival di Koh Pich Theatre dengan tema “Asian Culture for Peace and Development”.
Mereka berbagi panggung dengan performers dari beberapa negara Asia Pasifik lainnya seperti Little Angels Children’s Folk Ballet dari Korea, National Orchestra and Shuiyun/Handstand Skills dari China, Magauta and The Jhyaure Dancers dari Nepal, Lahing Batangan Dance Troupe dari Filipina dan Apsara Dancers dari Cambodia merayakan kekayaan budaya dan seni Asia Pasifik dan mempertunjukkan bahwa perdamaian dapat dibangun melalui perjumpaan seni budaya.
“Kami bangga dan bersyukur telah dipercayakan untuk memperkenalkan kekayaan seni bangsa Indonesia di ajang internasional seperti ini,” kata Audy, project leader kegiatan ini. Manache Ovre, Ketua Umum STAMANARA mengungkapkan kegembiraannya, “Akhirnya kerja keras kami selama ini berbuah manis… Kami senang karena kami bisa go-international tahun ini teristimewa dalam event mempromosikan perdamaian melalui pertunjukan seni.”
Rangkaian acara Asia Pacific Summit 2019 ini diselenggarakan oleh Royal Government of Cambodia, Universal Peace Federation bersama Asian Cultural Council dan Civil Society Alliance Forum. Kegiatan tiga hari ini menghadirkan para pejabat tinggi negara-negara se-Asia Pasifik. Acara dimulai pada tanggal 18 November 2019 di Sokha Hotel dengan Welcome Banquet yang dijamu oleh Samdech Akka Moha Sena Padei Techo HUN SEN, Perdana Menteri, Kingdom of Cambodia dan disambut oleh Dr. Thomas G. Walsh, the Chair of Universal Peace Federation.
Inaugural Session dari pertemuan tingkat tinggi ini dilangsungkan pada tangal 19 November 2019 di Peace Palace, Office of the Prime Minister of Cambodia dengan tema “Addressing the Critical Challenge of Our Time: Peace, Reconciliation, Interdependence, Mutual Prosperity and Universal Values” yang dibuka dengan sambutan oleh Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen; H.E. Jose de Venecia Jr. Speaker (five-times), House of Representatives of the Philippines, Founding Chair, International Conference of Asian Political Parties (ICAPP); dan Dr. Hak Ja Han Moon, Co-Founder, Universal Peace Federation.
Tampil dalam salah satu sesi adalah H.E. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia (2004-2009 dan 2014-2019) yang menegaskan bahwa Pancasila sebagai nilai-nilai yang universal dan inklusif memampukan Bangsa Indonesia mengelola keanekaragaman budaya, adat istiadat, agama dan pandangan dalam bingkai semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Selain Bapak Jusuf Kalla, tampil juga beberapa petinggi negara yang berbagi pengalaman mengelola konflik dan memajukan perdamaian, antara lain: H.E. U Henry Van Thio, Vice-President, Republic of The Union of Myanmar; H.E. Raynold Oilouch, Vice-President, Republic of Palau; Hon. Shirin Sharmin Chaudhury, Speaker of Parliament, People’s Republic of Bangladesh; Hon. Qasim Khan Suri, Deputy Speaker of the National Assembly, Islamic Republic of Pakistan; dan H.E. Kay Rala Xanana Gusmao, President (2002-2007) dan Prime Minister (2007-2015), Democratic Republic of Timor Leste.
Penampilan yang mengesankan dari STAMANARA & BIDC pada hari terakhir, 20 November 2019 di Koh Pich Theatre tersebut secara khusus dipuji oleh Mrs. Ursula McLackland, Secretary-General, Universal Peace Federation, Asia Pacific sekaligus oleh Mr. Alfred Forno, Secretary-General, Universal Peace Federation, Indonesia sebagai salah satu penampilan yang mempesona dan exciting.
Mr. Petrus Lakonawa, pembina Student Clubs di BINUS International dari Student Club and Activity Center, yang menjadi pemimpin rombongan menyampaikan rasa bangganya kepada tim karena telah memberikan yang terbaik dalam kesempatan tersebut demi mengharumkan nama Indonesia dan BINUS University di ajang internasional ini. “Kegiatan seperti ini sejalan dengan misi BINUS untuk mempersiapkan mahasiswa-mahasiswi kita menjadi pemimpin global di masa depan… Kami berharap kegiatan ini memberikan pengalaman internasional yang positif dan bernilai tambah kepada anak didik kita agar mereka terbiasa berkontribusi dalam forum-forum global sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk membangun jaringan lintas negara sebagai modal yang sangat berharga bagi hidup mereka.”