Inclusion Awareness Day – Everyone Belongs Here: Inclusion Starts With Us

Jakarta, 2025 – Pada hari Kamis, 25 September 2025, BINUS Square menyelenggarakan kegiatan Inclusion Awareness Day dengan tema “Everyone Belongs Here: Inclusion Starts With Us”. Acara berlangsung di Oak Room, BINUS Square, pukul 13.30 – 15.30 WIB dengan menghadirkan narasumber Annisa Dwi Rachmawati, M.Psi., Psikolog, selaku Section Head of Disability Services, Student Advisory & Support Center (SASC), BINUS Kemanggisan. Event ini merupakan event pertama dari rangkaian acara Whole Being Month 2025 (September & Oktober).
Dalam sesi ini, Kak Annisa membawakan materi mengenai individual differences atau perbedaan individual, yang mencakup keragaman usia, gender, gaya hidup, latar belakang budaya, hingga agama. Beliau menekankan bahwa perbedaan tersebut juga tampak dalam aspek psikologis, pola belajar, kemampuan maupun keterbatasan yang dimiliki seseorang. Salah satu bentuk perbedaan individual yang dibahas lebih mendalam adalah disabilitas, yaitu kondisi ketika individu memiliki perbedaan pada aspek mental, emosional, keterampilan komunikasi, atau kombinasi di antaranya, sehingga membutuhkan penyesuaian dalam metode pembelajaran, tugas, maupun layanan pendukung agar dapat mengembangkan potensi secara maksimal.
Selain itu, Kak Annisa juga menjelaskan mengenai perbedaan antara segregasi, integrasi, dan inklusi. Beliau menekankan bahwa inklusi bukan sekadar menerima keberadaan orang dengan perbedaan, tetapi juga memberikan ruang yang setara untuk tumbuh dan berpartisipasi. Peserta diajak untuk berkontribusi menciptakan lingkungan inklusif, salah satunya dengan bergabung dalam gerakan, komunitas, maupun program yang berfokus pada pemberdayaan teman disabilitas baik di dalam maupun luar kampus.
Lebih jauh lagi, Kak Annisa memberikan contoh tindakan kecil yang bisa kita lakukan sehari-hari, seperti: menggunakan bahasa yang inklusif, bersikap positif dan terbuka terhadap perbedaan, tidak cepat menghakimi, peka terhadap kebutuhan orang lain dan tidak hanya menjadi penonton, serta mendukung teman penyandang disabilitas dengan tindakan sederhana penuh kebaikan.
Acara ditutup dengan sebuah pledge activity. Setiap boarder menempelkan tangan yang telah dilumuri cat ke sebuah kanvas bertuliskan “Everyone Belongs Here” sebagai simbol janji dan komitmen mereka untuk menerima dan menjaga semangat inklusi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bentuk apresiasi, Kak Annisa menerima sertifikat dan souvenir yang diserahkan oleh Kak Aditia Perdana, kemudian acara diakhiri dengan sesi foto bersama.


Setelah kegiatan utama, para boarder juga diajak untuk berkunjung ke booth Kopi Difabis yang berlokasi di Exhibition Hall. Di sini, mereka berkesempatan mempraktikkan langsung interaksi dengan teman Tuli, salah satunya dengan memesan kopi menggunakan bahasa isyarat. Pengalaman sederhana ini menjadi langkah nyata untuk mengasah keberanian, empati, sekaligus memperkuat semangat inklusi melalui interaksi sehari-hari. Acara ini menjadi pengingat bahwa inklusi tidak berhenti pada teori, tetapi perlu diwujudkan dalam tindakan nyata.


“Inclusion starts within us — with every word we choose, every action we take, and every heart we open. Every small act of kindness is a step toward a more inclusive world.”