SASC Festival 2023 “Lebih Dekat”

Tak kenal maka tak sayang, pepatah ini seringkali kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Pepatah ini menggambarkan bahwa apabila kita tidak mengenal seseorang maka kita tidak akan berusaha untuk mengetahui lebih jauh mengenai orang tersebut. Melalui kegiatan SASC Festival 2023 dengan tema “Lebih Dekat” SASC dari area kampus Kemanggisan mengadakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari pameran (Expo), talkshow, fun activities, serta seminar dengan berbagai tema yang berkaitan dengan layanan yang ada di SASC. Sebelumnya apakah kalian sudah tahu apa itu SASC? Kakak jelaskan terlebih dahulu ya, SASC adalah sebuah unit layanan untuk mahasiswa Binus University yang memiliki tagline “partnering your personal growth, enhancing your well-being”.  Harapannya melalui layanan ini, para mahasiswa bisa mengoptimalkan potensi yang dimiliki dan juga tetap sejahtera secara psikologis. Ada apa saja di rangkaian kegiatan SASC Festival 2023 kali ini? Yuk, simak artikel ini secara lengkap.

Peserta mempraktikkan bahasa isyarat dalam exhibition “Dunia Sunyi”

Kegiatan perdana dibuka dengan Deaf Culture Week yang diisi dengan exhibition berjudul “Dunia Sunyi” yang dimulai pada tanggal 5- 7 Oktober 2023 bertempat di Food Court Kampus Anggrek dan Kelas Pengenalan BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) yang diadakan pada tanggal 6 Oktober. Pada exhibition ini, rekan-rekan binusian diajak untuk bisa masuk ke “Dunia Sunyi” yang dialami oleh teman tuli. Yap, teman tuli adalah rekan disabilitas yang tidak dapat mendengarkan suara. Sebenarnya teman tuli ini memiliki derajat pendengaran yang berbeda-beda tergantung dari kerusakan yang dialami di organ pendengarannya. Meskipun mereka memiliki keterbatasan dalam pendengaran, namun di sisi lain banyak hal yang bisa dieksplor dari kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh teman tuli. Salah satu karya dari teman tuli yang ditampilkan dalam kegiatan ini adalah karya dari alumni dari jurusan New Media atas nama Dian Jovita yang membuat barang-barang merchandise terkait BISINDO dalam bentuk tas, notebook, mug, stiker, dll. Selain itu, ada juga UMKM dari teman tuli antara lain Chatrinka yang juga alumni dari jurusan Animasi yang memiliki usaha dengan brand Nirtch yang menjual stiker, tote bag dan gantungan kunci dengan tema desain BISINDO dan anime yang unik, serta Difabis yang menjual produk minuman. Uniknya saat membeli minuman di Difabis kita bisa belajar bahasa isyarat loh, karena penjualnya adalah teman tuli dan juga ada contoh cara memesan menu dengan menggunakan bahasa isyarat.

Kelas Bahasa Isyarat yang dibawakan Kak Bagja dari Silang.id

Pada kegiatan kelas bahasa Isyarat, materi mengenai BISINDO dibawakan oleh Kak Bagja dari Silang.id, sebuah lembaga yang menyediakan layanan aksesibilitas kepada teman tuli berupa interpreting oleh Juru Bahasa Isyarat (JBI) via online, onsite ataupun video via aplikasi. Layanan JBI Silang.id ini juga yang memandu kegiatan pengajaran oleh Kak Bagja yang diadakan di auditorium. Pada kegiatan ini, binusian bisa belajar mengenai cara berinteraksi menggunakan BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) mulai dari huruf A-Z dan juga kata-kata yang bisa digunakan percakapan sederhana sehari-hari kepada teman Tuli. Menarik bukan? Melalui kegiatan ini diharapkan para binusian dapat lebih memahami apa yang dirasakan oleh teman tuli sehingga dapat lebih berempati dan mau membuka diri untuk berteman dan berani berkomunikasi dengan teman tuli.

Aktivitas “Counterpaint” yang diikuti peserta dalam Go Well Together

Selain berkarya, peserta dapat bermain board games di Go Well Together

Berlanjut ke kegiatan berikutnya adalah Go Well Together yang dilaksanakan pada tanggal 18 – 20 Oktober 2023 bertempat di Food Court Kampus Anggrek. Melalui kegiatan ini, diharapkan para binusian yang hadir mendapatkan pengalaman untuk bisa merasakan berbagai aktivitas rawat diri atau “self-care”. Selain itu, edukasi mengenai pentingnya kesehatan mental juga menjadi tujuan dari acara ini diadakan. Rekan-rekan binusian bisa melakukan berbagai aktivitas seperti : mental health check-up, membuat gelang dari manik-manik, mengeluarkan emosi melalui teriakan, menulis unek-unek, melukis dan mewarnai gypsum, serta bermain board game. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini dikunjungi oleh sekitar 700 peserta baik dari mahasiswa maupun staf dan dosen yang ikut hadir dan menikmati berbagai kegiatan yang disediakan. Beberapa testimonial dari pengunjung mengatakan kegiatan yang diadakan seru, menarik dan membuat mereka dapat rileks dan berinteraksi dengan rekan-rekan lain dan juga dapat berkenalan dengan teman baru melalui kegiatan ini. Pada akhir acara, para peserta yang sudah hadir di setiap booth mendapatkan hadiah gratis berupa free photobooth yang dapat langsung dicetak di venue.

Kegiatan Talkshow “Anti Fragile”

Kegiatan penutup dari acara SASC Festival 2023 ini adalah Talkshow Anti Fragile yang menghadirkan Kak Irma Gustiana A, S.Psi.,M.Psi.,Psikolog yang merupakan founder Ruang Tumbuh serta Psikolog anak dan remaja. Selain itu kegiatan ini juga menghadirkan Kak Daniel Wiguna seorang Head of Online Trading dari Sucor Sekuritas yang juga merupakan alumni dari Binus dan juga mantan news anchor. Melalui talkshow yang dipandu oleh Keyla (mahasiswa dari jurusan Marketing Communication), rekan-rekan binusian diajak untuk mengetahui cara bertahan dan mengatasi situasi sulit dalam perkuliahan. Kedua pembicara berbagi pengalaman dan tips untuk bisa mengelola diri agar bisa menghadapi kendala-kendala yang dialami khususnya dalam dunia perkuliahan. Tentunya menjalani perkuliahan bukanlah hal yang mudah, namun dengan dukungan yang tepat serta lingkungan supportif maka permasalahan yang dialami akan menjadi lebih mudah diatasi.

Melalui kegiatan SASC Festival 2023 “Lebih Dekat” ini diharapkan para rekan-rekan Binusian dapat lebih mengenal diri sendiri, mengenal lingkungan sekitar, serta mengenal rekan-rekan lain dengan lebih baik. Dukungan serta layanan dari Student Advisory and Support Center (SASC) menjadi salah satu yang bisa menemani rekan-rekan binusian dalam menjalani dan mengeksplorasi potensi yang dimiliki secara optimal dengan tetap memperhatikan kesejahteraan psikologis dari diri sendiri dan orang lain. Sampai Jumpa di SASC Festival 2024!