Webinar “Explore Your Self: Optimalkan Potensi Diri untuk Mencapai Prestasi” Membawa Motivasi bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa
Student Advisory and Support Center (SASC) Binus University kembali menyelenggarakan kegiatan pengembangan diri bagi para mahasiswa penerima beasiswa khususnya. Kegiatan yang diselenggarakan pada Senin, 11 April 2022 pukul 13.00 – 15.00 WIB dengan menghadirkan Pak Riza Perdana Kusuma sebagai narasumber. Judul “From Zero to Hero: Optimalkan Potensi Diri untuk Mencapai Prestasi Jelajahi Dirimu” diangkat sebagai topik yang dibawakan oleh narasumber. Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah agar mahasiswa penerima beasiswa dapat mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, mampu mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki serta dapat meningkatkan kualitas diri untuk berprestasi melalui kemampuan yang dimilikinya. Acara ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai area kampus serta jenis beasiswa internal dari Binus University seperti beasiswa ASAK, Wibowo, Widia, Anak Guru, PGSD, Mentor. Harapannya melalui kegiatan ini para mahasiswa penerima beasiswa di Binus University dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki untuk terus berprestasi dan membawa nama baik dari Binus University.
Kegiatan webinar berjudul “From Zero to Hero: Optimalkan Potensi Diri
untuk Mencapai Prestasi Jelajahi Dirimu”
Webinar Explore Your Self mengundang Bapak Muhammad Riza Perdana Kusuma sebagai narasumber. Sosok motivator profesional yang bekerja lebih dari 25 tahun di 3 (tiga) industri perusahaan BUMN (penerbangan, airport, dan properti pelabuhan). Selain itu, Pak Riza sapaan akrabnya juga memiliki pengalaman berkarir di dunia internasional, seperti General Manager di perusahaan Jepang, Hongkong, Taiwan, Macau, serta China Selatan. Passion nya berbagi tentang motivasi dan inspirasi menjadikannya sebagai pembicara di berbagai perusahaan nasional. Hal menarik lainnya juga dimiliki Pak Riza adalah keahliannya sebagai penulis dengan beberapa karya diantaranya buku “Cahaya di Tirai Sakura” yang diterbitkan oleh Gramedia & “Romantisme Berhaji” yang diterbitkan oleh penerbit Republika. Pak Riza Perdana jadi sosok yang tepat dalam memberikan materi dari acara webinar ini.
Mengawali materinya, sambil menyapa Pak Riza menyampaikan profilnya dengan berbagai perjalanan karir berpengalamannya. Pak Riza juga menyambung perkenalannya dengan quote “hidup ini bukan hadiah, tapi hutang yang harus kita tebus dengan keringat”. Hidup menggambarkan bagaimana kerja keras dan usaha untuk mengembangkan diri agar apa yang menjadi tujuan hidup dapat tercapai. Untuk itu perlu mengenal dan memahami potensi yang ada di dalam diri kita karena potensi diri sebagai proses kreatif untuk memahami diri. Proses ini dapat ditemui melalui pengalaman yang akan membawa kita menemukan arah dalam mencapai tujuan dalam hidup. Potensi diri sangat erat dengan istilah pengembangan diri dan mengenali potensi diri tidaklah mudah karena jika mudah akan banyak orang lain yang dapat melakukannya. Terdapat alasan kenapa ‘fulfilling potential’ itu sulit, hal ini dikarenakan adanya kekuatan di dalam diri setiap manusia yang bekerja untuk melemahkan langkah untuk perbaikan, diungkapkan berdasarkan pendapat Sigmund Freud. Pak Riza memberikan contoh, bagaimana belajar selama satu jam terasa lebih lama dibandingkan menonton film drama Korea, kondisi ini yang tergambar sebagai sulitnya fulfilling potential. Dalam rencana pengembangan diri kita perlu menemukan cara bagaimana untuk maju mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu pada materinya, terdapat pengertian ‘insting kematian’ berdasarkan pendapat Sigmund Freud, yakni sebuah teori kematian dimana orang yang mengalami traumatis akan sering menghidupkan kembali keadaan yang dialaminya, kemudian akan menyimpulkan keinginan bawah sadar untuk mati, tetapi naluri kehidupan akan meredam keinginan tersebut.
Penyebab mengapa ‘fulfilling potential’ sulit dilakukan
Melanjutkan materinya untuk mengungkap potensi diri, maka perlu mengharmoniskan pikiran, tubuh, dan juga roh. Bagaimana caranya mengharmoniskan hal tersebut dengan mencoba untuk membuat agenda untuk berhubungan dengan hati kita, seperti menjauhkan ponsel agar membantu diri kita dalam pencairan jiwa dan hati. Kondisi ini akan membantu dalam menemukan gairah dan semangat dalam diri. Kemudian selanjutnya dapat meluangkan waktu untuk hal yang disukai bersamaan dengan pikiran dan perasaan sebagai bagian kreativitas untuk membuka hati dengan hal baru. Selanjutnya pada tahap lainnya, Pak Riza menyampaikan bagaimana kita perlu menunda kepuasan saat ini untuk sesuatu yang ingin kita capai di masa depan. Seperti halnya, jika Anda ingin menulis buku, maka harus mau membaca dan mengurangi menonton drakor, jika mau menjadi model harus nge-gym siang-malam, jika mau kaya dan dapat promosi harus kerja keras, ulet bekerja. Menurut Pak Riza, memanjakan diri akan menghabiskan energi yang dibutuhkan untuk mendapatkan apa yang diinginkan dari kehidupan. Selanjutnya, dorongan untuk tidak pernah merasa puas itu adalah hal yang lebih baik karena dunia tidak akan secara otomatis membuat kita senang. Memahami potensi diri membawa kita pada kesempatan untuk membangun sifat kepemimpinan. Apa itu sifat kepemimpinan, yakni seseorang yang menjadi panutan banyak orang secara sukarela. Menutup materinya Pak Riza menyampaikan pesan sebagai orang biasa kita harus bekerja keras membangun kepemimpinan dalam diri kita secara lebih keras, hal ini yang akan mengantarkan kita pada tujuan hidup dan kesuksesan.
Mengungkapkan potensi diri dapat dilakukan dengan
mengharmoniskan mind, body, dan spirit
Begitu menarik materi yang disampaikan oleh Pak Riza Perdana Kusuma, melalui pemahaman dan proses pengenalan potensi diri tentunya akan membawa kita pada tujuan hidup serta jiwa kepemimpinan yang dimiliki. Melalui penyelenggaraan kegiatan webinar ini diharapkan menambah motivasi dan semangat dalam mengenali potensi diri khususnya bagi para penerima beasiswa. Selain itu, para penerima beasiswa mampu bertanggung jawab terhadap beasiswa yang diberikan melalui prestasi dan kelancaran perkuliahannya di Binus University.
Pak Riza Perdana Kusuma selaku narasumber, panitia, dan para peserta webinar