SASC Article: Happy World Autism Awareness Day!
Hai Binusian, di bulan April ini Disability Services SASC bakalan sharing tentang salah satu jenis disabilitas yang berhubungan dengan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial. Yups, kali ini kami akan membahas beberapa fakta menarik mengenai teman-teman dengan spektrum autistik.
Kenapa begitu? Karena di tanggal 2 April ini oleh PBB dicanangkan sebagai World Autism Awareness Day. Hal ini PBB lakukan untuk menyoroti pentingnya kita membantu teman dengan spektrum autistik untuk meningkatkan kualitas hidup mereka sehingga mereka dapat menjalani hidup yang bermakna dan menjadi bagian penting dari masyarakat. Karena hal ini pada dasarnya adalah hak azasi setiap manusia. Diskusi, seminar dan kegiatan yang PBB lakukan kemudian diharapkan dapat diterapkan di semua negara anggotanya, melalui berbagai kampanye, kegiatan, seminar, diskusi, event, dan lain sebagainya.
Jadi, yuk disimak bareng-bareng beberapa fakta menarik tentang teman dengan spektrum autistik berikut ini!
Sumber:
1. Autism is not a tragedy, autism is part of human diversity dari www.breslindesign.com
2. Tips on how to communicate with individuals with autism dari www.mcssl.com
Selain fakta-fakta yang tadi sudah sempat disampaikan, ada juga loh beberapa mitos tentang individu autistik yang muncul di masyarakat. Seperti mitos pada umumnya, rata-rata tidak didasarkan data empiris atau ilmiah, tetapi lebih berdasarkan asumsi dan anggapan-anggapan yang beredar. Berikut ini adalah mitos yang paling sering didengar mengenai teman-teman spektrum autistik, tim Disability Services SASC coba merangkum dan menyampaikan faktanya. Yuk kita simak bareng-bareng!
.
Teman-teman spektrum autistik mungkin terlihat berbeda dengan kita, namun bukan berarti mereka “aneh”. Terkadang mereka terlihat lebih sering sendiri daripada bersama dengan teman-teman lainnya. Namun, hal itu bukan berarti mereka tidak mau berteman, tapi karena biasanya mereka punya hambatan untuk dalam kemampuan sosial yang menyebabkan sulitnya berinteraksi dengan orang lain. Salah satunya adalah kesulitan dalam mengutarakan apa yang mereka rasakan.
Beberapa teman spektrum autistik memang ada yang memiliki hambatan dalam intelektual, namun tidak semuanya mengalami hal tersebut. Banyak teman spektrum autistik yang memiliki tingkat intelijensi setara dengan teman-teman pada umumnya, bahkan ada dari mereka yang memiliki tingkat intelijensi di atas rata-rata teman-teman pada umumnya. Jadi tidak ada hubungan langsung antara spektrum autistik dengan tingkat intelejensi.
Ada mitos yang sempat beredar bahwa spektrum autistik yang dimiliki oleh seseorang disebabkan oleh vaksin. Faktanya, penelitian dan ulasan ilmiah menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian vaksin dan pektrum autistik. Hingga sekarang, spektrum autistik belum diketahui penyebab pastinya. Hal tersebut tergantung pada masing-masing individu, bisa saja karena genetik, faktor sebelum atau sesudah kelahiran, atau faktor lainnya.
Sumber: Mitos-mitos yang Banyak Beredar Seputar Anak Autis dan Kebenarannya (sehatq.com)
Pada tahun 2020 ini, PBB memberikan perhatian pada masalah-masalah pada individu dengan spektrum autistik terkait transisi menuju kedewasaan, seperti pentingnya partisipasi dalam budaya kamu muda, menentukan masa depan mereka, pengambilan keputusan, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan setelah lulus dari sekolah menengah, serta hidup mandiri.
Hal ini menunjukkan bahwa teman-teman autistik semakin banyak yang didorong untuk dapat menentukan masa depan mereka dengan melanjutkan pendidikan, bekerja dan mampu hidup mandiri. Jadi bagi Binusian yang mengenal teman autistik di kelas, jurusan, OK atau kegiatan lain di kampus, yuk mulai untuk lebih peduli dengan kehadiran mereka, sapa dan ajaklah ngobrol sama seperti teman-teman yang lain. Bagi mereka tahapan menuju kedewasaan ini sama tidak mudahnya dengan teman-teman yang lain, banyak tantangan yang perlu mereka hadapi di depannya. Yuk, sama-sama lebih peduli satu sama lain. After all, we’re in this together.
Happy World Autism Awareness Day!!
Sumber: Yuk, kita Berinteraksi dengan Individu Autis (artikel oleh Nisrina P. Utami dari Pijar Psikologi.org)