BIMA MEDIKA: DARI BINUS MALANG UNTUK RENCENG MOSE DAN MANGGARAI
Kampus Bina Nusantara @Malang merupakan kampus inovasi yang berusaha memadukan teknologi digital dengan kewirausahaan (digitecpreneur). Dengan fokus pelayanan di Jawa Timur dan Indonesia Timur, Binus hadir untuk memberikan sumbangsih nyata bagi kehidupan masyarakat dalam bidang pengembangan teknologi informasi yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan pelayanan masyarakat yang bertajuk Proyek Inisiatif: Binus @Malang-Renceng Mose, Binus terlibat untuk membantu panti rehabilitasi ODGJ dalam bentuk penciptaan sistem data terpusat (database pasien) yang memudahkan kerja dan pelayanan para bruder, perawat, suster, apoteker dan dokter dalam lingkup panti rehabilitasi Renceng Mose, Ruteng, kabupaten Manggarai. Sistem database yang diberi nama Bima Medika ini diciptaan oleh sekelompok mahasiswa Computer Science Binus @Malang. Aplikasi ini bisa bekerja secara daring maupun luring.
Selain mengurangi penggunaan kertas dalam mendata pasien yang berobat ke panti rehabilitasi Renceng Mose, aplikasi ini memiliki beberapa kegunaan yakni memudahkan para perawat dan dokter memberikan diagnosa dan rekomendasi pemberian dosis obat bagi pasien. Data-data pasien yang terekam selanjutnya memudahkan yayasan Bruder Karitas (FC) sebagai pengelola panti rehabilitasi Renceng Mose untuk menark data pasien dan menelusuri riwayat sakit setiap pasien. Dengan demikian mengurangi resiko salah diagnosis dan pemberian obat jika kemudian pasien meninggalkan panti Renceng Mose dan kembali lagi meminta penanganan di lain waktu. Bruder John Baptista Ganti FC, selaku kepala panti rehabilitasi jiwa Renceng Mose dalam mengakui bahwa kesulitan yang dialami oleh para perawat di Renceng Mose sejak panti ini beroperasi adalah mencari nama dan riwayat pengobatan dari setiap pasien yang pernah berobat. Apalagi pasien yang merasa sudah sembuh dan meninggalkan Renceng Mose. “Biasanya pasien yang perawatannya putus-sambung seperti ini akan kembali ke Renceng Mose selang beberapa tahun kemudian karena kambuh kembali. Kami harus mencari dan merunut kembali data manual yang kami punyai atau bertanya ke keluarga obat-obat apa saja yang pernah dikonsumsi pasien” lanjut bruder Jhon. Melalui Bima Medika data pribadi pasien, diagnosa, jenis obat yang diberikan maupun penanganan terhadap pasien dalam hitungan detik bisa ditarik. Hermina apoteker renceng mose mengakui bahwa aplikasi Bima Medika membantunya mendata obat yang diberikan dan membantu ia terhubung dengan para perawat khususnya terkait diagnosa pasien.
Untuk sementara sistem ini didesain bekerja secara ‘local’ karena kesulitan jaringan internet yang menjangkau panti Renceng Mose yang letaknya pada jalur lintas luar kota Ruteng. Sebagai panti ODGJ satu-satu-nya di daratan Flores panti Renceng Mose hidup dari belas kasihan dan donasi pemerintah, maupun pihak swasta yang memberikan donasi. Bantuan pemda Manggarai dalam bentuk pengadaan jaringan internet sejatinya juga sangat membantu pengelola panti Renceng Mose dalam bekerja dan mempublikasikan kegiatan sosial-karitatif mereka sehingga semakin banyak yang mengetahui dan tergerak membantu.
Dalam audensi dengan pemda Manggarai yang diwakili oleh asisten bidang Ekonomi dan Pembangunan drh. Yoseph Limantara dan Kabag Kerjasama Ferdy Ampur, perwakilan Yayasan Karitas dan Renceng Mose beserta dosen dan mahasiswa Binus @Malang yang mengembangkan aplikasi ini mengutarakan masalah jaringan internet di panti rehabilitasi Renceng Mose. Dalam jawabannya Asisten Limantara berjanji akan memberitahu dinas terkait yakni Kominfo kabupaten Manggarai. “Renceng Mose juga adalah milik seluruh masyarakat Manggarai” tutup Limantara. Asistensi ini juga menjajaki kerjasama antara Binus @Malang dengan Pemkab Manggarai dalam pengembangan berbagai aplikasi online dalam lingkup pemkab Manggarai rangka untuk menyukseskan program ‘Data Satu Atap’ dari Bupati Manggarai