Adapt or Get Left Behind! Menjadi YoungPreneur yang Adaptif di Era Digital

Pada tanggal 2 Juni 2025, Aula BINUS Malang dipenuhi oleh antusiasme mahasiswa dari berbagai jurusan dalam acara Softskill Booster bertajuk “Adapt or Get Left Behind!: Menjadi YoungPreneur yang Adaptif di Era Digital.” Acara ini menjadi salah satu momen penting bagi para mahasiswa yang ingin mengenal lebih dalam dunia kewirausahaan dan bagaimana menjadi entrepreneur muda yang tangguh dan adaptif di era digital yang terus berubah dengan cepat. Acara ini menghadirkan Kevin Antonio Loekito, Founder dari ROXST Agency, sebagai narasumber utama yang berbagi pengalaman langsung serta wawasan praktis terkait tantangan dan peluang di dunia bisnis digital saat ini.

Dipandu oleh MC, acara dibuka dengan sambutan hangat dan pembukaan yang membangkitkan semangat seluruh peserta. Dalam kesempatan ini, para peserta diajak untuk menyadari bahwa menjadi seorang entrepreneur tidak cukup hanya memiliki ide bisnis yang bagus, namun lebih jauh lagi diperlukan resiliensi mental yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan dan kegagalan yang tak terhindarkan dalam perjalanan bisnis. Selain itu, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan perkembangan teknologi juga menjadi kunci penting agar dapat bertahan dan terus berkembang di tengah dinamika zaman.

Kevin Antonio Loekito kemudian memulai sesi talkshow dengan membagikan perjalanan kariernya dalam membangun ROXST Agency dari nol. Ia menceritakan bagaimana ide bisnis awalnya lahir dari kreativitas dan pengamatan terhadap kebutuhan pasar yang terus berubah. Tidak jarang ia menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kurangnya modal, keterbatasan pengalaman, hingga ketidakpastian pasar. Namun, dengan ketekunan dan semangat belajar, Kevin berhasil mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan membangun bisnis yang kini meraih omzet signifikan, bahkan mencapai angka 30 juta rupiah per bulan. Kisahnya ini sangat menginspirasi, terutama ketika ia menjelaskan bagaimana latar belakangnya di bidang Public Relations tidak menjadi penghalang untuk sukses sebagai entrepreneur. Bahkan, ia berhasil memenangkan program pendanaan wirausaha mahasiswa (P2MW), yang membuktikan bahwa kesempatan berwirausaha terbuka luas bagi siapa saja yang mau berusaha dan belajar.

Salah satu bagian penting dari talkshow adalah diskusi mengenai soft skills yang harus dimiliki oleh para youngpreneur. Kevin menyoroti tiga kemampuan utama, yaitu problem solving, leadership, dan adaptability. Problem solving atau kemampuan memecahkan masalah dianggap krusial karena dalam perjalanan bisnis, tidak jarang akan muncul berbagai kendala yang harus diselesaikan secara kreatif dan efektif. Leadership, kemampuan memimpin tim dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, juga menjadi modal penting dalam membangun bisnis yang berkelanjutan. Sedangkan adaptability atau kemampuan beradaptasi menjadi sangat vital di era digital ini, di mana perubahan teknologi dan tren pasar bisa terjadi sangat cepat dan tidak terduga.

Selain itu, Kevin menekankan betapa pentingnya memanfaatkan media sosial sebagai alat strategis dalam membangun brand bisnis. Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan sebuah bisnis di era digital tidak hanya dilihat dari viralitas atau popularitas sesaat, melainkan dari bagaimana bisnis tersebut mampu mempertahankan dan mengembangkan brand secara konsisten. Strategi branding yang tepat di media sosial mampu menciptakan hubungan yang kuat antara bisnis dan pelanggan, sehingga brand tersebut dapat terus tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang.

Sesi tanya jawab yang berlangsung setelah presentasi utama menjadi momen yang sangat hidup dan interaktif. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan berbagai pertanyaan yang menggali lebih dalam tentang pengalaman Kevin, strategi menghadapi kegagalan, serta kiat-kiat praktis dalam mengelola bisnis digital. Diskusi ini tidak hanya memperkaya wawasan peserta, tetapi juga memberikan motivasi agar mereka tidak takut memulai usaha meskipun harus menghadapi risiko dan tantangan.

Secara keseluruhan, acara Softskill Booster ini berhasil menghadirkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dunia kewirausahaan dan menumbuhkan semangat untuk menjadi entrepreneur muda yang resilient dan adaptif. Pesan kuat “Adapt or Get Left Behind” menjadi pengingat bahwa dalam era digital yang penuh perubahan, kemampuan untuk bertahan dan berinovasi adalah kunci utama kesuksesan. Acara ini diharapkan menjadi bekal penting bagi para mahasiswa BINUS untuk siap menghadapi tantangan masa depan dengan jiwa kewirausahaan yang kuat dan kreatif.