Expressive Healing: Stress Release Through Artistic Creation

Emosi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap individu merespons situasi yang dialaminya dengan berbagai macam emosi. Ada yang mampu mengekspresikannya secara langsung, tetapi ada juga yang kesulitan mengungkapkan perasaan mereka dan cenderung memendamnya. Jika emosi terus menerus dipendam, hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik.
Dalam workshop Expressive Healing yang dipandu oleh Natasha Gandhi, S.Psi., M.Psi., Psikolog, peserta diajak untuk mengenali dan mengekspresikan emosi mereka melalui warna. Mengekspresikan emosi tidak selalu harus dilakukan secara verbal; seni dan warna dapat menjadi media yang efektif untuk menggambarkan perasaan seseorang.
Warna memiliki makna yang bersifat personal bagi setiap individu. Tidak ada warna yang benar atau salah dalam mengekspresikan emosi. Warna yang dipilih seseorang dapat mencerminkan perasaan yang tengah dialaminya. Misalnya, merah sering dikaitkan dengan kemarahan atau semangat, biru dengan ketenangan atau kesedihan, dan kuning dengan kebahagiaan atau energi. Namun, makna warna juga bisa berbeda bagi setiap orang tergantung pada pengalaman dan asosiasi pribadi mereka.
Workshop ini dimulai dengan sesi relaksasi, di mana peserta duduk bersama sambil mendengarkan musik yang menenangkan. Setelah itu, fasilitator memberikan penjelasan tentang berbagai jenis emosi dan cara mengenalinya. Peserta kemudian diberikan pola gambar untuk diwarnai sesuai dengan emosi yang mereka rasakan.
Saat mewarnai, peserta diajak untuk merefleksikan perasaan mereka melalui pilihan warna dan pola yang mereka buat. Setelah selesai, mereka akan didampingi oleh fasilitator dalam kelompok kecil untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan makna di balik warna yang mereka pilih. Peserta bebas untuk menceritakan apa pun yang mereka rasakan tanpa takut dihakimi.
Di akhir kegiatan, peserta diajak untuk memahami bahwa tidak ada emosi yang salah. Ketakutan terhadap perkuliahan, rasa marah, sedih, kecewa—semua itu adalah emosi yang wajar dialami oleh siapa saja. Yang terpenting adalah bagaimana seseorang dapat mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosinya dengan cara yang sehat, baik secara verbal maupun nonverbal.
Dengan memahami bahwa setiap emosi memiliki tempatnya, peserta dapat lebih mudah menerima perasaan mereka sendiri dan menemukan cara terbaik untuk menyalurkannya. Melalui warna, mereka belajar bahwa ekspresi diri adalah langkah awal menuju pemulihan dan kesejahteraan emosional.